Oleh
: Mizan Sanubari
Perlunya
Education Sex sejak dini dimasukkan dalam pembelajaran di sekolah.
Di essay ini, akan saya bahas berbagai aspek
dan cara penyampainnya.
A.
Aspek Agama
Di
dalam Agama Islam sudah diatur cara bergaul dengan lawan jenis,cara berpakaian
yang syar’i. Sehingga aspek agama pertama yang paling berpengaruh.
B.
Aspek Budaya
Budaya
Indonesia sejak dulu menganut adat ketimuran ,yakni menjunjung nilai-nilai
kesopanan dan beretika, khususnya dalam bergaul dengan lawan jenis.
C.
Aspek Keluarga
Peran
keluarga sangatlah penting untuk memproteksi anak-anak dari hal-hal yang tidak
belum pantas mereka lihat dan lakukan, dengan demikian peran orang tua haruslah
lebih di optimal dengan mengontrol anak-anak mereka tanpa membatasi secara
mutlak pergaulan anaknya.
D.
Aspek Lingkungan Sekitar
Lingkungan
sekitar juga berperan penting dalam membentuk karektek dan perilaku anak, dimana
mereka banyak mengahabiskan waktunya dengan lingkungan sekitarnya. Jika
lingkungan mereka baik, baik juga perilaku mereka, sebaliknya jika
lingkungannya buruk maka buruk jugalah perilakunya.
E.
Aspek Biologis dan Psikologis
Seiring
bertambahnya umur manusia dari bayi sampai dewasa, tentunya diiringi juga
dengan perubahan biologis dan psikologis manusia, khususnya pada masa-masa
pubertas,ketertarikan dengan lawan jenis,mencari jati diri, ingin mencari
hal-hal baru.
Cara
Penyampaian Sex Education :
1. Sekolah
Dasar (SD)
Di sekolah Dasar dalam mata pelajaran Agama ataupun Bimbingan Konseling, seorang guru bisa
menjelaskan tentang tata cara bergaul dengan lawan jenis,tata cara berpakaian
yang sopan dan menjelaskan akhlak-akhlak yang baik di landasi dengan agama yang
kuat. Dapat menggunakan metode tanya jawab sehingga siswa lebih terbuka dan
dekat dengan guru mereka. Diharapkan mereka punya pondasi yang kuat dari
pergaulan yang tidak baik.
2. Sekolah
Menengah Pertama (SMP)
Di Sekolah Menengah Pertama dimana memasuki
masa-masa pubertas. Di SMP dalam mata pelajaran Biologi diterangkan sistem
anatomi tubuh manusia dan sistem reproduksi manusia, untuk guru biologi harus
bisa memahamkan muridnya tentang sistem-sistem tersebut misalnya dengan power
point, diskusi, dan tanya jawab, sehingga siswa tidak jenuh dengan pelajaran
yang bersifat formal. Selain itu bisa juga diadakan seminar-seminar di sekolah
dengan mengambil tema menarik missal “Say no to Free Sex”. Didalamnya ada
sosialisai tentang bahaya free sex, lomba orasi,puisi,lagu. Intinya siswa
langsung dilibatkan dalam pemberantasan free sex. Bisa juga menempelkan
poster-poster atau slogan-slogan di tembok-tembok halaman sekolah atau mading
yang intinya mengajak semua siswa untuk menjauhi free sex dan memproklamirkan
sekolah mereka anti dengan free sex.
3. Sekolah
Menengah Atas (SMA)
Di sekolah Menengah Atas para siswa lebih bisa diajak
berpikir kritis dan dewasa,cara penyampainnya bisa lewat pelajaran Agama,Bimbingan
Konseling, ataupun pelajaran Biologi.Di pelajaran Agama soerang guru harus
menerangkan dalil-dalinya dan dosa-dosanya apabila dilanggar, biasanya siswa
SMA lebih paham dan berpikir kritis sehingga mudah masuk,bisa ditambah dengan
tanya jawab, sharing. Selain itu juga di dalam organisasi keagamaan sekolah di
dalamnya ada diskusi tentang sex menurut ajaran agama,ada sharing dan tentunya
ada pembimbingnya baik dari pria dan wanita, sehingga bisa lebih intensif. Bisa
juga diadakan seminar-seminar tentang bahaya free sex berkerja sama dengan LSM ,tentang
HIV AIDS,bisa juga mengadakan aksi jalanan. Jadi ide gagasan mereka tersalurkan
dengan positif.